Selasa, 27 Maret 2018

PSIKOLOGI MANAJEMEN KURIKULUM





PSIKOLOGI MANAJEMEN KURIKULUM
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Ilmu Pendidikan Islam”
Yang diampu oleh Bapak “Muchlis Sholichin”

Di susun oleh: Kelompok 1
Abdul Adim
Ach. Asrofi Ishak
Ach. Fawaid
Siti Mutmainnah





PROGRAM STUDI MENEJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
2016





KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Atas segala karunia, rahmat, hidayah, dan taufik-Nya, sehingga kami masih bisa mempunyai kesempatan dan kepercayaan untuk menyelesaikan tugas ini. Sholawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi besar kita yakni Nabi Muhammad SAW. Yang telah membimbing umatnya kejalan yang benar dan lurus. Begitu juga kepada keluarga, kepada para sahabat, dan kepada para tabiin serta kepada orang yang mengikuti jejaknya sampai akhir zaman.
Sebelumnya, kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak “Muchlis Sholichin” selaku dosen yang telah membimbing kami dengan sangat baik dan penuh dengan ketelatenan serta yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menjelaskan melalui makalah kami dengan judul “Kurikulum Pendidikan Islam”. Merupakan suatu kebanggaan bagi kami yang telah diberi kepercayaan oleh Bapak untuk menjelaskan hal tersebut.
Oleh sebab itu, kami akan mencoba memaparkan dan menuliskan beberapa ilmu yang telah kami dapatkan dari beberapa sumber yakni dari beberapa buku tentang materi makalah kami yang telah kami rangkum dalam bentuk makalah ini.
Akan tetapi, makalah ini masih belum sempurna seperti yang diharapkan karena disini kami juga masih sama-sama belajar dan pastinya masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi penulisan maupun penyusunan. Oleh sebab itu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca dalam perbaikan makalah ini kedepannya, sehingga bisa menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin ya Robbal Alamin.
                                                            Pamekasan,16 September 2016
Kelompok 1


                                                                  DAFTAR  ISI      
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A.    Latar Belakang.............................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah......................................................................................... 2
C.     Tujuan Penulisan........................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN........................................................................................... 3
A.    Pengertian Kurikulum Pendidikan Islam...................................................... 3
B.     Ciri-Ciri Kurikulum Pendidikan Islam.......................................................... 6
C.     Isi Materi Kurikulum Pendidikan Islam....................................................... 8
D.    Prinsip-Prinsip Kurikulum Pendidikan Islam................................................ 9
                                         
BAB III : PENUTUP................................................................................................... 11
A.    Kesimpulan................................................................................................... 11
B.     Saran ............................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 13


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan Islam adalah sebagai usaha sadar, terstruktur, terprogram, dan sistematis yang bertujuan untuk membentuk manusia yang berkarakter. Manusia yang ingin dibentuk oleh pendidikan islam adalah tercapainya kesempurnaan insani yang bermuara pada oendekatan diri kepada Allah dan kesempurnaan insani yang bermuara pada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Fungsi pendidikan Islam yang bertitik tolak pada prinsip iman-islam-ihsan dan akidah-ibadah-akhlak adalah menuju satu sasaran kemuliaan dan budaya yang diridloi Allah SWT., yang setidaknya memilki fungsi secara minimal; individualisasi nilai dan ajaran Islam demi terbentuknya manusia muttaqin, dan secara maksimal adalah sosialisasi nilai-nilai dan ajaran Islam demi terbentuknya umat Islam, serta rekayasa kultur Islam demi terbentuk dan berkembangnya peradaban Islam.
Dalakm mencapai tujuan pendidikan Islam tersebut akan diperlukan berbagai faktor atau unsur yang mendorongnya terutama kurikulum yang diterapkan atau dipakai. Kurikulum mempunyai kedudukan  sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan, kurikulum juga merupakan salah satu  rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup dan urutan isi, serta proses pendidikan.
 Kurikulum merupakan salah satu komp[onen yang memilki peran penting dalam sistem pendidikan, sebab dalam kurikulum bukn hanya dirumuskan tentang tujuan yang harus dicapai sehingga memperjelas arah pendidikan, akan tetapi juga memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimilki setiap siswa.
Dengan demikian dalam setiap perkembangan kurikulum pada setiapa satuan pendidikan diperlukan nuansa islam untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Dengan menerapkan beberapa pembelajran yang sudah dikemas dalam kurikulum pendidikan Islam.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Yang Dimaksud Dengan Kurikulum Pendidikan Islam?
2.      Apa Saja Ciri-Ciri Kurikulum Pendidikan Islam?
3.      Apa Saja Isi Materi Kurikulum Pendidikan Islam?
4.      Apa Saja Prinsip-Prinsip Kurikulum Pendidikan Islam?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk Mengetahui Dan Memahami Pengertian Kurikulum Pendidikan Islam
2.      Untuk Mengetahui Ciri-Ciri Kurikulum Pendidikan Islam
3.      Untuk Mengetahui Isi Materi Kurikulum Pendidikan Islam
4.      Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Kurikulum Pendidikan Islam














BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kurikulum Pendidikan Islam
“Kurikulum berasal dari bahasa latin “Curriculae”, pada waktu itu kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. Dengan menempuh suatu kurikulum, siswa dapat memperoleh ijazah.”[1]
Dalam hal tersebut ijazah merupakan suatu bukti, bahwa siswa telah menempuh kurikulum yang berupa rencana pelajaran. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar disekolah.
Sedangkan “pendidikan Islam adalah pendidikan yang dipahami dan dikembangkan serta disusun dari ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam dua sumber dasar islam yakni; Al-qur’an dan hadits.”[2]
Jika dikaitkan dengan pendidikan Islam, kurikulum pendidikan Islam adalah seperangkat perencanaan proses pembelajaran terkait dengan materi belajar, metode belajar, dan instrumen dalam kegiatan belajar mengajar yang disusun dan disesuaikan berdasar pada Al-qur’an dan hadits.
Kurikulum sebagai rencana pembelajaran, merupakan suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa. Dengan program itu para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran. Dengan kata lain, suatu lembaga menyediakan lingkungan bagi siswa yang memberikan kesempatan belajar. Itu sebabnya suatu kurikulum harus disusun sedemikian rupa agar maksud tersebut dapat tercapai.
Kurikulum dapat dimaknai sebagai seluruh kegiatan yang dilakukan siswa baik didalam maupun diluar sekolah asal kegiatan tersebut berada dibawah tanggung jawab guru atau sekolah, yang tidak hanya mencakup intra maupun ekstra kurikuler. Akan tetapi, apapun yang dilakukan siswa asal saja berada dibawah tanggung jawab dan bimbingan guru, itu adalah kurikulum. Seperti, anak yang mengerjakan pekerjaan rumah, mengerjakan tugas kelompok, mengadakan observasi, wawancara dan lain sebagainya, itu merupakan bagian dari kurikulum, karena memang hal-hal itu adalah tugas yang diberikan guru dalam rangga mencapai tujuan pendidikan seperti yang diprogramkan oleh lembaga.
Selama ini kurikulum dianggap sebagai penentu keberhasilan pendidikan, termasuk pendidikan Islam. Karena itu, perhatian bagi para guiru, dosen, kepala sekolah, ketua, rektor satuan lembaga pendidikan. “Padahal kurikulum bukanlah penentu utama.”[3] Karena, yang menjadi problematika dalam pendidikan Indonesia adalah lemahnya berprestasi, kesadaran untuk sukses, kesadaran untuk meningkatkan SDM, kesadaran untuk menghilangkan kebodohan maupun kesadaran untuk berbuat yang terbaik.
Dalam hal ini kurikulum berperan sebagai beberapa hal diantaranya; “pertama, kurikulum sebagai produk (sebagai hasil pengembangan kurikulum), kedua, kurikulum sebagai program (alat yang dilakukan sekolah untuk mencapai tujuan), ketiga, kurikulum sebagai hal-hal yang diharapkan akan dipelajari oleh siswa (siswa, keterampilan tertentu), dan keempat, kurikulum dipandang sebagai pengalaman siswa.”[4]
Kurikulum merupakan landasan yang digunakan pendidikan  untuk membimbing peserta didiknya ke arah tujuan pendidikan yang diinginkan  melalui sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental. Ini berarti, bahwa proses pendidikan Islam bukanlah suatu proses yang dapat dilakukan secara serampangan, tetapi hendaknya mengacu pada konseptualisasi manusia transformasi sejumlah pengetahuan keterampilan dan sikap mental yang harus tersusun dalam kurikulum pendidikan Islam.
Dipandang dari sudut potensi manusia yang terdiri dari dua macam, yakni potensi lahir dan potensi batin, maka dapat dilihat ada beberapa aspek yang perlu dikembangkan, pertama aspek pendidikan fisik manusia, dan kdua aspek rohani manusia yang meliputi aspek pikiran dan perasaan manusia, sedangkan dipandang dari manusia sebagai kholifah, maka aspek yang perlu dikmbangkan adalah aspek pemahaman, penguasaan dan tanggung jawab trhadap kelestarian lam raya. Maka perlu dikembangkannya pula aspek pendidikan ilmu pengetahuan dan aspek pendidikan moral, dan yang penting aspek ketuhanan.
“Terdapat beberapa aspek yang perlu ditanamkan kepada manusia menurur konsep pendidikan Islam:
1.      Aspek kependidikan ketuhanan
2.      Aspek pendidikan akhlak
3.      Aspek pendidikan akal dan ilmu pengetahuan
4.      Aspek pendidikan fisik
5.      Aspek pendidikan kejiwaan
6.      Aspek pendidikan keindahan
7.      Aspek pendidikan keterampilan.”[5]
Pendidikan Islam sebagai lembaga terdiri dari tiga bentuk. Pertama,  lembaga pendidikan informal yaitu yang berlangsung dirumah tangga. Kedua, lembaga pendidikan nonformal yaitu yang berlangsung dimasyarakat. Ketiga, lembaga pendidikan formal yang berlangsung disekolah. Khusus lembaga formal ada empat jenis bentuknya, yakni; psantren, sekolah, madrasah, dan pendidikan tinggi
Untuk mrealisasikan konsep pendidikan Islam diperlukan perencanaan pendidikan yang meliputi; kelembagaan, kurikulum, manajemen, pendidik, peserta didi, sarana-prasarana, dan kebijakan pemerintah.
Pendidikan Islam ditinjau dari segi kelembagaan mengandung makna bahwa kelembagaan pendidikan Islam adalah kelembagaan yang menekankan untuk dapat merealisasikan seluruh aspek-aspek pendidikan Islam yang telah ditentukan dam pndidikan Islam, baik pada pendidikan formalnya maupun non formal dan informalnya.
Dan ditinjau dari sudut kurikulum maka pendidikan Islam tersebut haruslah merencanakan untuk memuat rancanagan berbagai aspek pendidikan Islam diuraikan dalam bentuk pelajaran, silabus, dan evaluasi yang tujuannya adalah meraih berbagai aspek pendidikan Islam yang yang sesengguhnya.
Pendidikan Islam diharapkan dapat menyesuaikan suatu lembaga pendidikan dengan beberapa koridor dalam penyelenggaraan pendidikan yang bernuansa islam yang salah satunya dapat dikembngkan melalui kurikulum, dalam hal ini “kurikulum brusaha melestarikan nilai-nilai budaya, dan kurikulum juga berusaha mengikuti perubahan zaman, karena kurikulum juga bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk menjalani kehidupan masa depan.”[6]
B.     Ciri-Ciri Kurikulum Pendidikan Islam
Kurikulum merupakan suarat ,utlak dan ciri utama pendidikan sekolah atau pndidikan formal, sehingga kurikulum adalah baguan tak terpisahkan dari proses pendidikan dan pembelajaran. Setiap praktek pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan tetentu, baik aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan.
“Proses pendidikan diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan keselarasan hidup dalam pergaulan manusia.”[7] Dengan deikian kurikulum dalam lembaga merupakan salah satu aspek pendukung untuk mencapai kselarasan hidup tersebut, terutam peran pendidikan islam dalam meyelenggarakan kurikulum dalam pendidikan.
“Terdapat beberapa ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam menurut Al-Syaibani diantaranya:
1.      Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuan, kandungan, metode, alat dan tekniknya.
2.      Memilki perhatian yang luas dan kandungan yang menyeluruh.
3.      Memilki keseimbangan antara kandungan kurikulum dari segi ilmu dan seni, kemestian, pengalaman, dan kegiatan pengajaran yang beragam.
4.      Berkecenderungan pada seni halus, aktivitas pendidikan jasmani, latihan militer, pengetahuan teknik, latian kejuruan, dan bahasa asing untuk perorangan maupun bagi mereka yang memilki kesdiaan, bakat, dan keinginan.
5.      Keterkaitan kurikulum dengan kesediaan, minat, kemampuan, kebutuhan, dan perbedan perorangan diantara mereka.”[8]
Ciri-ciri ini menggambarkan adanya berbagai tuntutan yang harus ada didalam kurikulum pendidikan Islam. Tuntutan ini terus berkembang seuai dengan tantangan zaman yang sedang dihadapi. Tantangan pendidikan Islam dizaman sekarang tentu sangat berbeda dengan zaman klasik dulu. Tuntutan dizaman ini lebih kompleks.
Dalam proses belajar mengajar kurikulim menjadi penting, karena dengan kurikulum anak sebagai indivodu yang berkembang akan mendapatkan manfaat. Namun, disamping kepentingan anak didik, kurikulum juga brfungsi bagi kepentingan-kepentingan yang lain antara lain; kurikulum dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan, kurikulum bagi anak didik, kurikulum bagi pendidik, kurikulum bagi kepala skolah, bagi orang tua, bagi masyarakat dan lulusan sekolah.
 “Sedangklan Armani Arief menjelaskan tentang ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam sebagai berikut:
1.      Agama dan akahlak sebagai tujuan utama yang didasarkan kepada Al-qur’an dan As-Sunnah.
2.      Mempertahankan penggembangan dan bimbingan terhadap semua aspek pribadi siswa dari segi intelektual, psikologi, sosial dan spritual.
3.      Adanya keseimbangan antara kandungan kurikulum dan pengalaman serta kegiatan pengajaran.”[9]
Berdasarkan ciri kurikulum tersebut, maka tidak dapat dipungkiri bahwa kurikulum ini sangat menonjolkan akhlak pribadi muslim yang tinggi atau dengan kata lain, dalam masalah kecerdasan emosionalnya. Serta dengan kurikulum ini dapat membangun masyarakat muslim dilingkungan sekolah, keluarga, masyaralat. Sehingga dapat dieujudkan prilaku islami, diantaranya berbudi pekerti luhur, baik terhadap tuhan, terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain maupun dalam hubungan sosial mereka.
C.    Isi  Kurikulum Pendidikan Islam
Salah satu komponen oprasional pendidikan Islam adalah kurikulum, ia mengandung materi yang diajarkan secara sistematis dngan tujuan yang telah ditetapkan. Pada hakikatnya antara materi dan kurikulum mengandung arti yang sama, yaitu bahan-bahan pelajaran yang disajikan dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan.
“Kurikulum pendidikan Islam pada masa Rasulullah baik makkah maupun madinah adalah Alqur’an, yang Allah wahyukan sesuai dengan kondisi dan situasi, kejadian dan peristiwayang dialami umat Islam saat itu.”[10]
Sebelum mengetahui apa saja isi kurikulum pendidikan Islam, terlebih dahulu  harus diketahui mengenai syarat-syarat yang diajukan dalam perumusan kurikulum, yaitu sebagai berikut:
1.      Materi yang tersusun tidak menyalahi fitrah manusia.
2.      Adanya relevansi dengan tujuan pendidikan islam, yaitu sebagai upaya untuk mendekatkan diri dan beribadah kepada Allah SWT dengan penuh ketakwaan dan keikhlasan.
3.      Disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan usia peserta didik.
4.      Perlunya membawa peserta didik kepada objek empiris, praktik langsung sehingga mereka mempunyai keterampilan-keterampilan yang nyata.
5.      Penyusunan kurikulum bersifat integral, terorganisasi dan terlepas dari segala kontradiksi antar materi.
6.      Materi yang disusun memiliki relevansi dengan masalah-masalah yang mutakhir, yang sedang dibicarakan dan relevan dengan tujuan negara setempat.
7.      Adanya metode yang dapat mengantarkan tercapainya materi pelajaran dengan memperhatikan perbedaan masing-masing individu.
8.      Materi yang disusun mempunyai pengaruh positif terhadap peserta didik, sehingga menjadikan kesempurnaan jiwanya.
Setelah syarat-syarat tersebut dipenuhi, disusunlah isi kurikulum pendidikan Islam. Ibnu khaldun membagi isi kurikulum menjadi dua tingkatan:
1.      Tingkat pemula (manhaj ibtida’)
Materi kurikulum pemula difokuskan pada pembelajaran al-qur’an dan as-sunnah, ia memandang bahwa Al-qur’an adalah asal agama, sumber berbagai ilmu pengetahuan, dam asas pelaksanaan pendidikan islam. Disamping itu mengingat isi Al-qur’an  mencakup materi penanaman akidah dan keimanan pada peserta didik, serta memuat akhlak mulia, dan pembinaan pribadi menuju perilaku yang positif.
2.      Tingkat atas (manhaj ‘ali)
Kurikulum ini mempunyai dua klasifikasi; pertama,  ilmu-ilmu yangberkaitan dengan dzatnya sendiri, seprti ilmu syari’at yang mencakup fiqh, tafsir, hadits, ilmu kalam, dan ilmu filsafat. Kedua, ilmu-ilmu yang ditunjukkan untuk ilmu-ilmu lainnya seperti; bahasa(linguistik), ilmu matematika, dan ilmu mantiq (logika).  
D.    Prinsip-Prinsip Kurikulum Pendidikan Islam
“Agar kurikulum dapar berfungsi sebagai pedoman, maka ada sejumlah prinsip dalam proses pengembangannya.”[11]
“Disamping ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam, selanjutnya Al-Syaibani juga mengemukakan prinsip-prinsip yang menjadi dasar kurikulum pendidikan Islam, yaitu:
1.      Pertautan yang sempurna denagn agama, termasuk ajaran-ajaran dan nilai-nilainya.
2.      Prinsip menyeluruh pada tujuan-tujuan dan kandungan kurikulum.
3.      Keseimbangan yang relatif antara tujuan-tujuan dan kandungan-kandungan kurikulum.
4.      Ada pertautan antara bakat, minat, kemampuan dan kebutuhan belajar. Seperti juga dengan alam sekitar, fisik, dan sosial dimana pelajar tersebut hidup dan berintraksi untuk memperoleh kemahiran, pengetahuan, pengalaman dan pembentukan sikapnya.
5.      Pemeliharaan perbedaan individu diantara pelajar dalam bakat, minat, kemampuan, kebutuhan, dan masalahnya serta memelihara perbedaan diantara alam sekitar dan masyarakat.
6.      Prinsip perkembangan dan perubahan.
7.      Prinsip pertautan antar mata pelajaran, pengalaman dan aktivitas yang terkandung dal;am kurikulum.”[12]
Diantara prinsip tersebut terdapat prinsip perubahan dan perkembangan. Prinsip menunjukkan adanya dinamika dari kondisi yang serba kekurangan menuju kondisi yang lebih sempurna. Suatu perubahan yang dirancang dengan menambahkan hal-hal tertentu yang merupakan titik lemah pada kurikulum masa lalu. Hal ini pun masih merupakan konsp ideal, dan dari konsep ini baru benar-bnar bisa menjadi aktual bilamana dapat diaplikasikan secara efektif dan menghasilkan kemampuan para siswa secara potensial dan maksimal. Sebab, tidak semua konsep yang ideal selalu berkorelasi dengan kualitas pendidikan yang dihasilkan.
Meskipun demikian, perubahan atau pengembanagn itu harus ada. Apa lagi jika diingat bahwa dalam dunia sains dan teknologi telah terjadi perubahan-perubahan yang cepat sekali, dan sistem pendidikan harus bisa merespon perubahan-perubahan itu.
Perubahan kurikulum merupakan suatu keniscayaan. Bahkan, kurikulum bisa dikembangkan dengan beberapa rekayasa. Perekayasaan kurikulum harus melalui tiga proses; konstruksi kurikulum, pengembangan kurikulum, dan implementasi kurikulum. Konstruksi kurikulum merupakan proses pembuatan keputusan yang menentukan hakikat dan rancangan kurikulum. Pengembangan kurikulum merupakan prosedur pelaksanaan pembuatan konstruksi kurikulum, dan implementasi kurikulum merupakan proses pelaksanaan kurikulum yang dihasilkan oleh konstruksi dan pengembangan kurikulum.
Rekayasa pengembangan kurikulum harus senantiasa dilakukan karena pendidikan berupaya dijalankan secara efektif dan efisien, sehingga selalu diadakan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum tersebut. “Dengan demikian, ada empat komponen pokok dalam kurikulum , yaitu tujuan, isi/bahan, organisasi dan strategi.”[13]


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Kurikulum pendidikan Islam adalah seperangkat perencanaan proses pembelajaran terkait dengan materi belajar, metode belajar, dan instrumen dalam kegiatan belajar mengajar yang disusun dan disesuaikan berdasar pada Al-qur’an dan hadits.
2.      Ciri-ciri kurikulum pendidikan islam:
a.       Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuan, kandungan, metode, alat dan tekniknya.
b.      Memilki perhatian yang luas dan kandungan yang menyeluruh.
c.       Memilki keseimbangan antara kandungan kurikulum dari segi ilmu dan seni, kemestian, pengalaman, dan kegiatan pengajaran yang beragam.
d.      Berkecenderungan pada seni halus, aktivitas pendidikan jasmani, latihan militer, pengetahuan teknik, latian kejuruan, dan bahasa asing untuk perorangan maupun bagi mereka yang memilki kesdiaan, bakat, dan keinginan.
e.       Keterkaitan kurikulum dengan kesediaan, minat, kemampuan, kebutuhan, dan perbedan perorangan diantara mereka.
3.      Materi kurikulum pendidikan islam ;pembelajaran al-qur’an dan as-sunnah dan pelajaran yang mengarah pada dzat sendiri dan hal lain.
4.      Prinsip-prinsip kurikulum pendidikan Islam:
a.       Pertautan yang sempurna denagn agama, termasuk ajaran-ajaran dan nilai-nilainya.
b.      Prinsip menyeluruh pada tujuan-tujuan dan kandungan kurikulum.
c.       Keseimbangan yang relatif antara tujuan-tujuan dan kandungan-kandungan kurikulum.
d.      Ada pertautan antara bakat, minat, kemampuan dan kebutuhan belajar.
e.       Pemeliharaan perbedaan individu diantara pelajar dalam bakat, minat, kemampuan, kebutuhan.
f.       Prinsip perkembangan dan perubahan.
g.      Prinsip pertautan antar mata pelajaran, pengalaman dan aktivitas yang terkandung dalam kurikulum.
B.     Saran
Diharapkan kepada setiapa lembaga pendidikan islam untuk menyusun dan menyelenggarakan kurikulum yang bernuansa islam untuk menciptakan manusia ya ng kamil, serta memberikan peluang kepada peserta didik untuk berkembang sesuai degan tujuan pendidikan islam yang sesungguhnya. Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip kurikulum pendidikan islam dalam pengaplikasiannya.

























DAFTAR PUSTAKA
            Arif, Saiful, Pengembangan Kurikulum.Pamekasan: STAIN Pamekasan Press, 2009.
            Daulay, Haidar Putra, Pemberdayaan Pendidikan Islam Di Indonesia.Jakarta: Rineka
                        Cipta, 2009.
            Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011.
            Haryati, Nik, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam.Bandung: Alfabeta,
                        2011
            Manab, Abdul, Manajemen Kurikulum Pembelajaran Di Madrasah..Jogjakarta:
                        Kalimedia, 2015.
            Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam.Jakarta: Rajawali Pres,
                        2012.
            Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam.Surabaya: Pustaka Belajar,2003.
            Nizar, Samsul, Sejarah Pendidikan Islam.Jakarta: Prenada Media, 2007.
            Qomar, Mujamil, Mana jemen Pendidikan Islam.Surabaya: PT Gelora Aksara Pratama,
                        2007.
Sanjaya, Wina, Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta: Pernada Media, 2008.
                       
           
           


[1] Oemar, Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran(Jakarta: Bumi Aksara.2011), hlm. 16
[2] Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam(Jakarta: Rajawali Pers.2012), hlm. 7
[3] Mujamil, Qomar, Manajemen Pendidikan Islam(Surabaya: PT Gelora Aksara Pratama.2007), hlm. 149
[4] Nik, Haryati, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam(Bandung: Alfabeta.2011), hlm. 3
[5] Haidar, Putra Daulay, Pemberdayaan Pendidikan Islam Di Indonesia(Jakarta: Rineka Cipta.2009), hlm. 8
[6] Abdul, Manab, Mnajemen Kurikulum Pembelajaran Dimadrasah(Jogjakarta: Kalimedia.2015), hlm. 87
[7] Saiful, Arif, Pengembangan Kurikulum(Pamekasan: STAIN  Pamekasan press.2009), hlm. 28
[8] Mujamil, Qomar, Manajemen Pendidikan Islam(Surabaya: PT Gelora Aksara Pratama.2007), hlm. 151
[9] Nik, Haryati8, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam(Bnadung: Alfabta.20110), hlm. 6
[10]  Samsul, Nizar, Sejarah Pendidikan Islam(Jakarta: Kencana.2008), hlm. 11
[11] Wina, Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran(Jakarta: Prenada Media.2008), hlm. 39
[12] Mujamil, Qomar, Manajemen Pendidikan Islam(Surabaya: PT Gelora Aksara Pratama.2007), hlm. 152
[13] Muhaimin, Wacana Pengembanagn Pendidikan Islam(Surabaya: Pustaka Belajar.2003), hlm. 182

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENDEKATAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK

PENDEKATAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Peserta Didik yang diampu Bapak Abdul Aziz,...