PENDEKATAN
MANAJEMEN PESERTA DIDIK
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Peserta Didik
yang diampu Bapak Abdul Aziz, M.Pd.I
Disusun
Oleh :
KELOMPOK
3, KELAS A
1.
Abdul Adim (18201501040001)
2.
Ach. Fawaid Arif (18201501040004)
3.
Kamariyah (18201501040087)
4.
Yunita Nur
Komariyah (18201501040187)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
TAHUN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan
hidayahNya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Manajemen Peserta Didik
yang berjudul “Pendekatan
Manajemen Peserta Didik”. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW., para sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Maksud
dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Peserta Didik
dengan dosen pengampu Abdul Aziz, M.Pd.I, dan dengan kehadiran makalah ini
diharapkan dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman umumnya bagi para
pembaca dan khususnya bagi para mahasiswa atau mahasiswi dan para pelajar.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya
makalah ini sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan.
Sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini menjadi
lebih baik ke depannya. Aamiin.
Pamekasan,
30 September 2016
Penyusun
Kelompok
3
DAFTAR ISI
Halaman Sampul…………………………………………………………. i
Kata Pengantar…………………………………………………………... ii
Daftar Isi………………………………………………………………… iii
Bab I :
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ……………………………….......... 1
B. Rumusan
Masalah…………………………………... 2
C. Tujuan
Penulisan………………………………….... 2
Bab II : PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pendekatan.............................................. 3
B. Pengertian Manajemen Peserta
Didik....................... 3
C. Pendekatan Manajemen Peserta
Didik...................... 5
Bab III : Penutup
A. Kesimpulan………………………………………. 8
B. Saran……………………………………………... 9
Daftar Pustaka………………………………………………………… 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Manajemen adalah suatu metode atau teknik
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kata manajemen mungkin sudah tidak asing
lagi bagi kita, sebab hampir di setiap kegiatan keseharian kita perlu yang
namanya manajemen baik itu di sadari ataupun tidak.
Hampir
semua kegiatan keseharian kita membutuhkan manajemen, karena tanpa manajemen
yang baik maka pasti bisa dipastikan kegiatan tersebut akan berantakan.
Salah
satu hal yang membutuhkan sentuhan manajemen agar bisa berjalan dengan baik dan
tujuannya dapat tercapai adalah sekolah, sebab sekolah merupakan suatu lembaga
pendidikan yang mengemban tugas untuk menghasilkan generasi muda penerus bangsa
yang berkualitas, cerdas, beriman, dan bertanggung jawab.
Banyak
hal yang perlu kita manage di dalam lingkungan sekolah, diantaranya tenaga
pengajar, administrasi keuangan, gedung, alat perlengkapan sekolah, pegawai
sekolah, kurikulum dan lain-lain.
Yang
tidak kalah penting untuk di manage dengan baik dalam lingkungan sekolah adalah
peserta didik, yang merupakan salah satu komponen utama dalam kegiatan
pendidikan di sekolah. Apalagi di era persaingan antara lembaga pendidikan yang
semakin ketat saat ini, sekolah diharuskan untuk berjuang bersungguh-sungguh
untuk memanage peserta didiknya agar tidak mati karena tidak memiliki peserta
didik.
Peserta
didik adalah salah satu elemen yang menunjang keberhasilan suatu manajemen
pendidikan. Peserta didik adalah input dari suatu lembaga pendidikan. Sedangkan
tolak ukur dari suatu keberhasilan pendidikan dapat diukur atau dipandang dari
output yang dihasilkan. Output yang berkualitas tentu tidak hanya dinilai dari
satu sisi pendidikan, tetapi juga dari segi kepekaan sosial serta kecerdasan
emosional dan agamanya. Output yang baik, tentu dihasilkan melalui proses yang
berliku-liku dan juga input yang berkualitas pula. Namun, input yang
berkualitas saja tidak cukup, apabila tidak dibarengi dengan proses pendidikan
yang bermutu. Jadi dalam kegiatan manajemen peserta didik tersebut ada
kerjasama dan keterkaitan prosesnya.
Sehubungan
dengan manajemen peserta didik tersebut secara sosiologis, peserta didik
mempunyai kesamaan-kesamaan. Kesamaan-kesamaan itu dapat diambil dari kenyataan
bahwa mereka sama-sama anak manusia. Oleh karena itu, para peserta didik mempunyai
kesamaan unsur kemanusiaan. Fakta menujukkan bahwa tidak ada seorang pun, yang
lebih manusiawi dibandingkan dengan anak lainnya, dan tidak ada anak yang
kurang manusia dibandingkan dengan anak lainnya. Adanya kesamaan inilah yang
melahirkan konsekuensi yang sama atas hak-hak yang mereka punyai. Diantara
hak-hak tersebut, yang tidak kalah pentingnya adalah hak untuk mendapatkan
layanan pendidikan yang bermutu.
Dari
penjelasan di atas, maka penuis memberikan makalah ini dengan judul “Pendekatan
Manajemen Peserta Didik”.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa Pengertian
Pendekatan?
2.
Apa Pengertian
Manajemen Peserta Didik?
3.
Bagaimana Pendekatan
Manajemen Peserta Didik?
C.
TUJUAN
PENULISAN
1.
Untuk
Mengetahui Pengertian Pendekatan.
2.
Untuk
Mengetahui Pengertian Manajemen Peserta Didik.
3.
Untuk
Mengetahui Pendekatan Manajemen Peserta Didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pendekatan
Istilah
pendekatan berasal dari bahasa inggris yaitu approach. Dalam pengajaran,
approach diartikan sebagai cara untuk memulai pembelajaran. Pengertian
secara lebih luas lagi dapat diartikan bahwa seperangkat asumsi mengenai cara
belajar mengajar. Pendekatan merupakan titik awal dalam memandang sesuatu,
suatu filsafat, suatu keyakinan yang kadang sangat sulit untuk membuktikannya.
Pendekatan ini bersifat aksiomatis yang berarti bahwa kebenaran teori yang
digunakan tidak dipersoalkan lagi.1
Pendekatan
dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi
pembelajaran secara langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif
atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat
pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta
strategi pembelajaran induktif.2
B.
Pengertian
Manajemen Peserta Didik
Berdasarkan
asal kata, pengertian Manajemen Peserta Didik merupakan penggabungan dari kata
Manajemen dan Peserta Didik. Manajemen sendiri terdapat beberapa pengertian. Secara
etimologis, kata manajemen merupakan terjemahan dari bahasa latin, Perancis dan
Italia yaitu Manus, Mano, Manage/menege dan meneggiare.
Harold
Koontz dan Cyril O’Donel mendefinisikan manajemen sebagai usaha mencapai suatu
tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
3
[1] Yulianto, Pengertian
Pendekatan, Strategi, Motode, Teknik, Taktik dan Model Pembelajaran, diakses
dari https://www.slideshare.net/mobile/dediyulianto370/pengertian-pendekatan, pada tanggal
30 September 2016, jam 21.22 WIB.
2 IK Media, Pengertian
Pendekatan, Metode, Teknik, Model dan Strategi Pembelajaran, diakses dari
Jaririndu.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-pendekatan-metode-teknik.html?m=1,
pada tanggal 30 September 2016, jam 20.39 WIB.
3Tim Dosen
Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan,
(Bandung; ALABETA, 2009), hlm. 204.
Dengan
demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas yang meliputi
perencanaan, pengoorganisasian, penempatan, pengarahan dan pengendalian.
Terry
mendefinisikan manajemen sebagai pencapaian tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya melalui usaha orang lain.
Andrew
F. Sikula mengemukakan bahwa Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan
aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan,
pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan
setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya
yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa
secara efisien.
Dari
pendapat diatas jelaslah bahwa manajemen adalah suatu proses yang dilakukan
agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran,
pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan/mengikutsertakan semua potensi
yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efisien.
Pengertian
peserta didik menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
Oemar
Hamalik menyatakan bahwa peserta didik adalah suatu komponen masukan dalam
sistem pendidikan yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga
menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Abu
Ahmadi berpendapat bahwa peserta didik adalah sosok manusia sebagai individu.
Individu diartikan sebagai seseorang yang tidak bergantung kepada orang lain,
dalam arti benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak
dipaksa dari luar, mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri.4 [1]
Dari
pengertian-pengertian diatas dapat dikatakan bahwa peserta didik adalah
orang/individu yang mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,
kemampuan, dan minatnya agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai
kepuasan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya.5
Jadi,
Manajemen Peserta Didik adalah pengelolaan kegiatan yang berkaitan dengan
peserta didik mulai dari awal masuk (bahkan sebelum masuk) hingga akhir (tamat)
dari lembaga pendidikan.
Dalam
konteks pendidikan islam, manajemen peserta didik memiliki makna yang relatif
sama dengan manajemen kemahasiswaan dan manajemen kesantrian. Iatilah yang
terakhir ini khusunya berlaku di kalangan pesantren, dan berbeda dengan
pengertian santri secara umum, yakni orang yang menjalankan ibadah wajib
terutama shalat.
Manajemen
peserta didik bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan
agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib,
teratur, serta mampu mencapai tujuan pendidikan sekolah. Tujuan tersebut
meliputi dimensi waktu yang panjang sekali, sehingga manajemen peserta didik tidak
hanya terbatas pada pangaturan siswa ketika mereka mengikuti proses
pembelajaran di sekolah, tetapi juga ketika mereka akan keluar untuk studi
lanjutan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, ataupun jika mereka memilih
untuk masuk ke dunia kerja.6
C.
Pendekatan
Manajemen Peserta Didik
Yaeger, mengemukakan bahwa ada dua pendekatan yang digunakan dalam
manajemen Peserta Didik yaitu pendekatan kuatitatif (the quatitatif approach)
dan pendekatan kualitatif (the qualitative approach).7 [2]
Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada segi administratif dan
birokratik lembaga pendidikan, dimana peserta didik diharapkan memenuhi segala
tuntutan dan harapan lembaga pendidikan dengan asumsi bahwa apabila peserta
didik memenuhi segala aturan, tugas dan harapan yang didinginkan oleh lembaga
pendidikan maka akan menjadikan peserta didik yang berjiwa matang dan tercapai
segala harapannya.
Secara oprasional pendekatan ini mengharuskan :
1.
Kehadiran
secara mutlak bagi peserta didik di sekolah.
2.
Memperketat
presensi.
3.
Penuntun
disiplin yang tinggi dari peserta didik.
4.
Menyelesaikan
tugas tepat waktu.
Pendekatan kualitatif menitikberatkan kepada kesejahteraan peserta
didik, dengan asumsi bahwa jika peserta didik senang dan sejahtera, maka mereka
dapat belajar dengan baik dan merasa senang untuk mengembangkan diri di
sekolah.[3]
Pendekatan ini menekankan pada perlunya lingkungan yang kondusif
dan menyenangkan bagi pengembangan diri secara optomal.
Kedua pendekatan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan
sendiri, akan tetapi kita dapat menyatukan kedua pendekatan tersebut sehingga
dapat memunculkan pendekatan baru yang berpijak pada perlunya disediakan
lingkungan yang kondusif sehingga proses pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan, tetapi perlu tetap dipegang kendali kedisiplinan yang tinggi
dengan memperhitungkan kehadiran, tugas dan pemenuhan aturan sekolah yang
berlaku, hal itu agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan tertib,
disamping menekankan untuk menjadi masyarakat yang terdepan diperlukan
kedisiplinan.8
Konsep pengelolaan yang ditawarkan melalui pendekatan manajemen
peserta didik tentu tidak mudah dilaksanakan, karena paradigma lama pendidikan
telah berjalan dan melekat begitu kuat. Beberapa kendala yang mungkin muncul
dan perlu diperhatikan adalah :
Pelaksanaan pendekatan manajemen peserta didik harus didukung
dengan peningkatan kualitas guru dan kesadaran masyarakat yang tinggi akan arti
dan fungsi sekolah.
Mengubah kebiasaan birokrasi yang selama ini menguasai dunia
pendidikan, yang selalu memperoleh fasilitas dan kemudahan tentu tidak mudah.
Namun jika ini tidak diatasi, pendekatan manajemen peserta didik tidak akan
dapat berperan secara optimal.
Diperlukan kesiapan SDM Kepala Sekolah sebagai manajer yang kreatif
dan professional.
Diperlukan kesiapan masyarakat dalam perannya sebagai komite sekolah
yang berkualitas. [4]
Agar kebijakan pendekatan manajemen peserta didik dapat terlaksana
sebagai motor pembaharu dunia pendidikan diperlukan beberapa syarat :
Dukungan dan antusiasme komite sekolah mitra sekaligus kelompok
control manajemen sekolah.
Kepekaan dan empati kepala sekolah dan para guru terhadap persoalan
lokal sekitar sekolah.
Kesediaan semua pihak untuk membongkar hegemoni yang telah tertanam
pada pola pikir masing-masing pelaku pendidikan.9
6 Mujamil Qomar, Manajemen
Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2008), hlm. 141
7 Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta,
2011), hlm. 12.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Pengertian
Pendekatan
Istilah
pendekatan berasal dari bahasa inggris yaitu approach. Dalam pengajaran,
approach diartikan sebagai cara untuk memulai pembelajaran. Pengertian
secara lebih luas lagi dapat diartikan bahwa seperangkat asumsi mengenai cara
belajar mengajar. Pendekatan merupakan titik awal dalam memandang sesuatu,
suatu filsafat, suatu keyakinan yang kadang sangat sulit untuk membuktikannya.
Pendekatan ini bersifat aksiomatis yang berarti bahwa kebenaran teori yang
digunakan tidak dipersoalkan lagi
2.
Pengertian
Manajemen Peserta Didik
Manajemen
peserta didik adalah pengelolaan kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik
dimulai dari awal masuk (bahkan sebelum masuk) hingga akhir (tamat) dari
lembaga pendidikan.
3.
Pendekatan
Manajemen Peserta Didik
Yaeger, mengemukakan bahwa ada dua pendekatan yang digunakan dalam
manajemen Peserta Didik yaitu:
a.
Pendekatan Kuatitatif
(the quatitatif approach).
b.
Pendekatan
Kualitatif (the qualitative approach).
Konsep pengelolaan yang ditawarkan melalui pendekatan manajemen
peserta didik tentu tidak mudah dilaksanakan, karena paradigma lama pendidikan
telah berjalan dan melekat begitu kuat. Beberapa kendala yang mungkin muncul
dan perlu diperhatikan adalah :
a.
Pelaksanaan
pendekatan manajemen peserta didik harus didukung dengan peningkatan kualitas
guru dan kesadaran masyarakat yang tinggi akan arti dan fungsi sekolah.
b.
Mengubah
kebiasaan birokrasi yang selama ini menguasai dunia pendidikan, yang selalu
memperoleh fasilitas dan kemudahan tentu tidak mudah. Namun jika ini tidak
diatasi, pendekatan manajemen peserta didik tidak akan dapat berperan secara
optimal.
c.
Diperlukan
kesiapan SDM Kepala Sekolah sebagai manajer yang kreatif dan professional.
d.
Diperlukan
kesiapan masyarakat dalam perannya sebagai komite sekolah yang berkualitas.
Agar kebijakan pendekatan manajemen peserta didik dapat terlaksana
sebagai motor pembaharu dunia pendidikan diperlukan beberapa syarat :
a.
Dukungan dan
antusiasme komite sekolah mitra sekaligus kelompok kontrol manajemen sekolah.
b.
Kepekaan dan
empati kepala sekolah dan para guru terhadap persoalan lokal sekitar sekolah.
c.
Kesediaan semua
pihak untuk membongkar hegemoni yang telah tertanam pada pola pikir
masing-masing pelaku pendidikan.
B.
SARAN
Dari penjelasan diatas,
penulis dapat memberikan saran yang sangat bermanfaat dan dapat membantu para
tenaga kependidikan dalam memanage peserta didik agar dapat menghasilkan output
yang sesuai dengan tujuan dari pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.
Dari penjelasan diatas
telah disebutkan bahwa dalam manajemen peserta didik terdapat dua pendekatan
yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif
lebih menitikberatkan kepada administrasi dan birokrasi pendidikan. Sedangkan
pendekatan kualitatif lebih menitikberatkan kepada kesejahteraan peserta didik.
Kedua pendekatan
tersebut pasti memiliki kekurangan dan kelebihan sendiri, akan tetapi tenaga
kependidikan dituntut untuk dapat menyatu padukan kedua pendekatan tersebut,
sehingga memunculkan pendekatan baru yang berpijak pada perlunya disediakan
lingkungan pendidikan yang kondusif sehingga tercipta suasana yang efektif dan
efisien dalam proses pembelajaran, tetapi perlu tetap dipegang kendali
kedisiplinan yang tinggi dengan memperhitungkan kehadiran, tugas dan pemenuhan
aturan sekolah yang berlaku. Agar tujuan dari proses pembelajaran dapat dicapai
dengan baik. Sehingga dapat menghasilkan output yang berkualitas, bertaqwa,
bertanggung jawab, dan cerdas.
Demikian saran yang
dapat kami sampaikan dan yang terakhir kami mengharapkan para pembaca dapat
mengambil pelajaran dari makalah kami ini, dan dapat memberikan kritik dari
setiap kesalahan yang ada, karena kami manusia biasa yang dhaif dan tak luput
dari salah dan dosa, dan jika ada benarnya itu semata-mata dari Allah swt.
DAFTAR PUSTAKA
IK Media, Pengertian Pendekatan, Metode, Teknik, Model dan
Strategi Pembelajaran, diakses dari
Jaririndu.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-pendekatan-metode-teknik.html?m=1,
pada tanggal 30 September 2016, jam 20.39 WIB.
Prihatin,
Eka. Manajemen Peserta Didik,
Bandung: Alfabeta, 2011.
Qomar, Mujamil.
Manajemen Pendidikan Islam, Jakarta: Erlangga, 2008.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia,
Manajemen Pendidikan, Bandung; ALABETA, 2009.
Yulianto, Pengertian Pendekatan, Strategi, Motode, Teknik,
Taktik dan Model Pembelajaran, diakses dari https://www.slideshare.net/mobile/dediyulianto370/pengertian-pendekatan,
pada tanggal 30 September 2016, jam 21.22 WIB.
Zulfikar, Pendekatan Manajemen Peserta Didik, diakses dari
Fikar0760.blogspot.co.id/bab-i-pendahuluan, pada tanggal 30 September 2016, jam
21.45 WIB.