MAKALAH
ADMNISTRASI
KURIKULUM
Diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Administrasi
Pendidikan”
Dosen
Pengampu : misnawi
Oleh
Kelompok 1
Ach.
Asrofi Ishak (18201501040007)
Ach.
Fawaid Arif (1820150104000 )
Abu
Kholiluddin A (1820150104000 )
Ach.
Hermansyah (1820150104000 )
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
2015-2016
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua yang berupa ilmu dan amal. Dan berkat rahmat dan hidayah-Nya pula,
penulis dapat menyelesaikan makalah
insyaAllah tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah dan
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman
jahiliyah, menuju ke zaman dunia persada yang di dalamnya terdapat banyak
gudang ilmu pengetahuan yang harus kita pelajari bersama
Seiring dengan terselesaikannya makalah ini, meskipun
penulis melakukan pekerjaan ini dengan mengerahkan seluruh tenaga, kami
menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Akhirnya, kritik,
saran, dan masukan yang membangun sangat penulis butuhkan untuk dijadikan
pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita
semua. Amiin.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
Pamekasan,
25 Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul…….………………………………………………………………i
Kata pengantar……………………………………………………………………ii
Daftar Isi………………………………………………………………………….iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang……..…………………………………………..……..1
B.
Rumusan Masalah……..……………………………………………...1
C.
Tujuan Masalah………..…………………………………………...…1
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Pengertian kurikulum …………………………..…………………….2
BAB
III PEMBAHASAN
A.
Konsep Kurikulum ……..……………………………………………4
B.
Dimensi Kurikulum …………...…………………………………….
6
C.
Fungsi dan Peranan
Kurikulum…..…………………………………..7
D.
Manajemen Kurikulum ……………………………………………..
8
E.
Tahapa tahapan
pengembangan kurikulum ………………………… 8
F.
Komponen kurikulum ……………………………………………….
9
G.
Model pengembangan
kurikulum ………………………………….. 11
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan…………….…………………………………………….14
B.
Saran…………………….………………………………………...…14
DAFTAR PUSTAKA...……………………………………………………….. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Makalah
Pendidikan
merupakan usaha yang memang wajib dilakukan bagi seluruh manusia, dikatakan
wajib karena ditinjau dari kebutuhan akan ilmu pengetahuan, pengembangan
pendidikan, serta bisa belajar dari pengalaman untuk mengembangkan potensi yang
memang harus kita tingkatkan melalui pendidikan yang sedang bergulir.
Dalam
sebuah pendidikan tentunya terdapat banyak kebijakan kebijakan yang memang
harus dilakukan guna memaksimalkan dari tujuan pembelajaran, termasuk didalamnya
yang berupa kurikulum atau yang lebih kita kenal dengan pedoman pembelajaran.
Pembahasan makalah ini sangat membantu pengetahuan kita akan kebutuhan
pendidikan terhadap kurikulum.
B.
Rumusan Masalah
Dalam
pembahasan ini, penulis akan menguraikan semua yang menjadi inti dari pembuatan
makalah ini. Diantaranya ialah sebagai berikut
1.
Apa
pengertian kurikulum?
2.
Apa
tujuan dan fungsi kurikulum?
3.
Apa
saja model model pengembangan kurikulum?
4.
Apa
yang dimaksdu dengan administrasi kurikulum?
C.
Tujuan Pembuatan Makalah
Dalam
pembuatan makalah ini, tentunya ada tujuan tertentu yang memang harus kita
capai bersama sebagai kompetensi bagi kita semua. Tujuan penulis membuat
makalah diantaranya ialah;
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah
administrasi pendidikan
2. Sebagai bekal pengetahuan bagi mahasiswa
3. Mahasiswa mengerti maksud dari pembahasan
makalah ini
BAB II
LANDASAN TEORITIS
1. Pengertian Kurikulum
Secara etimologi istilah kurikulum, berasal dari
bahasa yunani yaitu curir yang
artinya pelari dan curere yang
berarti tempat lari. Sedangkan secara terminologi istilah kurikulum dalam
pendidikan adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan
peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijasah. Pengertian diatas merupakan
pengertian kurikulum secara tradisisonal.
Implikasi dari pengertian tersebut adalah (a)
kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran. Mata pelajaran adalah kumpulan
semua aspek kehidupan dan domain hasil belajar sesuai dengan standart
kompetensi yang mengandung nilai-nilai positif untuk disampaikan (b) peserta
didik harus mempelajari dan menguasai semua mata pelajaran (c) mata pelajaran
tersebut hanya di pelajari di sekolah secara terpisah (d) tujuan akhir
kurikulum adalah memperoleh ijasah.
Sedangkan Pengertian kurikulum secara modern adalah
semua kegiatan dan pengalaman potensial materi yang telah di susun secara
ilmiah yang terjadi didalam kelas atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai
tujuan penddikan.
Implikasi pengertian kurikulum secara modern adalah pertama,
kurikulum tidak hanya terdiri dari sejumlah mata pelajaran, akan tetapi
juga meliputi perihal tentang pengalaman yang dapat mendongkrak potensi pesrta
didik. Kedua, kegiatan pembelajaran tidak hanya terjadi dalam lingkup
sekolah. Ketiga, guru sebagai pengembang kurikulum tentunya perlu
pendekatan, serta sumber belajar secara bervareasi. Keempat, tujuan dari
akhir kurikulum bukan untuk memperoleh ijazah, tetapi untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Sedangkan pengertian kurikulum dalam perspektif
yuris-formal, yaitu Menurut UU. Nomer 20 tahun 2003 tentang system pendidikan
nasional kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Pengertian kurikulum ini lebih banyak berhubungan dengan fungsi dan
kegiatan guru sebagai pengembang kurikulum disekolah
Implikasi dari pengertian ini mengacu pada:
a. Kurikulum harus memilki rencana yang
berkaitan dengan proses pengembangan peserta didik di semua jenjang
b. Didalam kurikulum terdapat tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran.
Kurikulum harus ada hasil yang sesuai
dengan tujuan pendidikan, baik berbentuk pengatahuan dan nilai nilai yang telah
diterapkan dalam proses pembelajaran.
BAB III
PEMBAHASAN
Kurikulum merupakan salah
satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam
melaksanakan pembelajaran pada semua jenjang pendidikan.
Tujuan dan pola kehidupan
suatu Negara dalam kaca pendidikan banyak ditentukan oleh system kurikulum yang
digunakannya, mulai dari kurikulum TK, sampai dengan kurikulum perguruan
tinggi.
Kurikulum harus bersifat
dinamis, artinya kurikulum selalu mengalami perubahan sesuai dengan
perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat kecerdasan peserta
didik, system nilai, serta kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang berjalan
sesuai dengan pembelajaran yang berlaku.
Oleh karena itu, untuk
mencapai semua aspek yang berkaitan dengan pembelajaran, kurikulum memilki
konsep konsep yang menjadi rancangan untuk mengambangkan pembelajaran.
A. Konsep Kurikulum
adapun konsep konsep kurikulum antara lain ialah:
1. kurikulum ideal
kurikulum
ideal yaitu kurikulum yang berisi suatu yang baik, yang diharapkan atau
dicita-citakan sebagai mana dimuat dalam buku kurikulum.
2. kurikulum nyata
kurikulum nyata Yaitu
kegiatan-kegiatan nyata yang dilakukan dalam proses pembelajaran atau yang
menjadi kenyataan dari kurikulum yang direncanakan. Kurukulum ini
sekurang-kurangnya mendekati kurikiluk ideal meskipun tak mungkin sama dalam
kenyataannya.
3. kurikulum tersembunyi
kurikulum
tersembunyi ialah segala sesuatu yang memengaruhi peserta didik secara positif
ketika sedang mempelajari sesuatu.kurikulum tersembunyi ini sangat komplek,
sulit diketahui dan dinilai.C. Wayne Gordon adalah tokoh pertama yang
memperkenalkan istiolah kurikulum tersembunyi ini dengan pendapatnya bahwa
sikap sebaiknya diajarkan dilingkungan pendidikan informal (keluarga)
4. kurikulum dan pembelajaran
kurikulum dan
pembelajaran adalah dua istilah yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan satu
sama lain, seperti halnya dua sisi mata uang. Perbedaannya hanya terletak pada
tingkatannya. Kurikulum menunjuk pada suatu program yang bersifat umum, untuk
jangka lama, dan tak dapat dicapai dalam waktu seketika. Sedangkan pembelajaran
bersifat realitas atau nyata, sifatnya khusus dan harus dicapai saat itu juga.
B. Dimensi-Dimensi Kurikulum
Adapun dimensi dari kurikulum itu sendiri ialah
1.
kurikulum
sebagai ide
Ide atau konsep
kurikulum bersifat dinamis dalam arti akan selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman, minat dan kebutuhan peserta didik, tuntutan masyarakat dan
lain sebagainya. Gagasan tentang kurukulum hanya ada dalam pemikiran seseorang
yang terlibat dalam proses pendidikan, baik secara langsung maupun tidak
langsung seperti kepala dinas pendidikan, pengawas,guru,peserta didik,orang
tua.ketika orang berpikirir tentang tujuan sekolah,materi yang harus di
sampaikan kepada peserta didik,objek evaluasi,maka itulah dimensi kurikulum
sebagai suatu idea tau kosepi.
2.
Kurikulum
sebagai suatu rencana tertulis
Demensi kurikulum
sebagai rencana biasanya tertuang dalam suatu dokumen tertulis.dimensi ini
banyak perhatian orang,karena wujutnya cepat terlih at mudah dibaca dan di analisis.dimensi kurikulum ini pada dasarnya
merupakan realisasi dari demensi kurikulum sebagai ide. Aspek-aspek penting
yang perlu dibahas antara lain: pengembangan tujuan dan kompetensi, struktur
kurikulum kegiatan dan pengalaman belajar, organisasi kurikulum, manajemen
kurikulum, hasil belajar dan system evaluasi.
3.
kurikulum
sebagai suatu kegiatan
Kurikulum dalam
dimensi ini merupakan kurikulum yang sesungguhnya terjadi dilapangan. Kurikulum
harus dimaknai dalam satu kesatuan yang utuh. Jika suatu kegiatan tidak
termasuk kurikulum berarti semua kegiatan di sekolah atau diluar sekolah tidak
termasuk kurikulum. Dengan demikian, hsil belajar peserta didik bukan
kurikulum, padahal apa yang diperoleh peserta didik di sekolah maupun di luar
sekolah merupakan refleksi dari dimensi kurikulum sebagai rencana tertulis.
4.
kurikulum
sebagai hasil belajar
Hasil belajar
adalah kurikulum, tetapi kurikulum bukan hasil belajar. Pernyataan ini perlu
dipahami sejak awal, karena banyak orang tau bahwa hasil belajar merupakan
bagian dari kurikulum
C. Fungsi Dan Peranan Kurikulum
Dilihat dari sisi pengembangan kurikulum (guru),
kurikulum mempunyai fungsi sebagai berikut: (a) fungsi prefensif, yaitu
mencegah kesalahan para pengembang kurikulum terutama dalam hal-hal yang tidak
sesuai dengan rencana kurikulum, (b) fungsi korektif, yaitu mrngkoreksi dan
membetulkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pengembang kurikulum dalam
melaksanakan kurikulum, (c) fungsi konstruktif, yaitu menberi arah yang jelas
bagi para pelaksana dan pengembang kurikulum untuk membangun kurikulum yang
lebih baik pada masa yang akan datang.
Dilihat dari peserta didik Alexander Inglis
mengemukakan beberapa fungsi kurikulum, yaitu: (a) fungsi penyesuaia, yaitu
membantu peserta didik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara
menyeluruh, (b) fungsi pengintegrasian, yaitu membentuk pribadi-pribadi yang
terintegrasi sehingga mampu bermasyarakat, (c) fungsi perbadaan, yaitu membantu
memberikan pelayanan terhadap perbadaan-perbadaan individual dalam masyarakat,
(d) fungsi persiapan, yaitu mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, (e) fungsi pemilihan, yaitu memberikan
kesempatan kepada peserta untuk memilih program pembelajaran yang sesuai minat
dan bakatnya, (f) fungsi diagnostic, yaitu membantu peserta didik untuk
memahami dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Fungsi kurikulum dapat juga ditintajau dalam
berbagai perspektif, antara lain sebagai berikut:
a.
fungsi
kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan
Fungsi kurikulum
merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu alat untuk membantuk
manusia seutuhnya sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional,
termasuk berbagai tingkatan tujuan pendidikan yang ada dibawahnya.
b.
fungsi
kurikulum bagi kepala sekolah
fungsi kurikulum
bagi kepala sekolah merupakan pedoman untuk mengatur dan membimbing kegiatan
sehari-hari disekolah, baik kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler maupun
kokurikuler.
c.
fungsi
kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan
fungsi kurikulum
bagi setiap jenjang pendidikan adalah fungsi kesinambungan, yaitu sekolah pda
tingkat yanglebih atas harus mengetahui dan memahami kurikulum sekolah yang
diwahnya, sehingga dapat menyesuaikan kurikulum.
d.
fungsi
kurikulum bagi guru
Guru merupakan
ujung tombak pengembangan kurikulum sekaligus sebagi pelaksana kurikulum
dilapangan dan guru juga sebagai faktor kunci dalam keberhasilan kurikulum.
e.
fungsi
kurikulum bagi pengawas
Bagi para
pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau
ukuran dalam membimbing kegiatan guru di sekolah.
f.
fungsi
kurikulum bagi masyarakat
Bagi masyarakat,
kurikulum dapat memberikan pencerhan dan perluasan wawasan pengetahuan dalam
berbagai bidang kehidupan.
g.
fungsi
kurikulum bagi pemakai lulusan
Instalasi atau
perusahaan manapun yang mempergunakan tenaga kerja lulusan suatu lembaga
pendidikan tentu menginginkan tenaga kerja yang bermitu tinggi dan mampu
berkompetisi agar dapat meningkatkan produkdivitasnya.
D. Manajemen Kurikulum
manajemen kurikulum barasal bari dua kata yaitu
“managemen” dan “kurikulum”. Kurikulum adalah semua kegiatan, pengalaman, dan
segala sesuatu yang dapat memengaruhi perkembangan kepribadian anak, baik di
sekolah maupun diluar sekolah atas tanggungjawab sekolah agar peserta didik
dapat menguasai kompetensi yang telah ditentukan. Segangkan managemen adalah
suatu proses nyata tentang perencanaan, pengoranisasian, penggerakan,
pengendalian yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang sudah di tetapkan.
Kegiatan pengembangan kurikulum harus dilakukan
berdasarkan ilmu manajemen karena pengembangan kurikulum menuntut adanya
perencanaan sampai dengan pengawasan, bahkan termasuk monitoring dan evaluasi.
Ilmu manajemen harus menjadi landasan pokok dalam studi pengembangan kurikulum.
Didalam ilmu managemen dan kurikulum terdapat satu factor kunci yang sama dan
harus ada yaitu orang (people). Artinya seindah apapun desain kurikulum pada
akhirnya tingkat keberhasilan dan tidaknya kurikulum tersebut terletak ditangan
sang guru.
E. Tahap-Tahap Pengembangan Kurikulum
Ada empat tahap dalam pengembangan kurikulum, yaitu:
(a) pengembangan kurikulum pada tingkat makro (nasional), (b) pengembangan
kurikulum pada tingkat institusi (sekolah), (c) pengembangan kurikulum pada
tingkat mata pelajaran atau bidang studi, (d) pengembangan kurikulum pada
tingkat pembelajaran dikelas.
Dalam pelaksanaannya, pengembangan kurikulum harus
menempuh tahap-tahap, diantaranya yaitu studi kelayakan dan analisis kebutuhan,
perencanaan kurikulum (draft awal), pengembangan rencana operasional kurikulum,
pelaksanaan uji coba terbatas kurikulum di lapangan, implementasi kurikulum,
monitoring dan evaluasi kurikulum, perbaikan dan penyesuaiam.
Menurut Arich Lewy tahap-tahap pengembangan kerikulum
meliputi hal-hal berikut ini:
1.
penentuan
tujuan umum
2.
perencanaan
3.
uji
coba dan revisi
4.
uji
lapangan
5.
pelaksanaan
kurikulum
6.
pengawasan
kurikulum.
F. Komponen Dan Organisasi Kurikulum
1.
Komponen Tujuan
dalam rangka
dasar kurikulum, tujuan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis,
karena akan mengarahkan dan memengaruhi komponen-komponen kurikulum lainnya.
Untuk memahami komponen tujuan ini secara komprehensif, perlu diketahui
terlebih dahulu hierarki tujuan pendidikan. Berdasarkan hierarki tujuan pendidikan
tersebut, berarti tujuan pendidikan nasional merupakan tujuan yang menduduki
posisi paling tinggi, sehingga menjadi “payung” bagi tujuan-tujuan dibawahnya.
Dalam penyusunan suatu kurikulum, perumusan tujuan
ditetapkan terlebih dahulu sebelum menetapkan komponen yang lainnya. Tujuan
pendidikan suatu Negara tidak bisa dipisahkan dan merupakan penjabaran dari
tujuan Negara atau falsafah Negara, karena pendidikan merupakan alat untuk
mencapai tujuan Negara.
2. komponen isi/materi
Isi/materi
kurikulum pada hakikatnya adalah semua kegiatan dan pengalaman yang
dikembangkan dan disusun dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Secara umum,
isi kurikulum itu dapat di kelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: (a) logika,
yaitu pengetahuan tentang benar-salah, berdasarkan prosedur keilmuan, (b)
etika, yaitu pengetahuan tentang baik-buruk, nilai, dan moral, (c) estetika,
yaitu pengetahuan tentang indah-jelek, yang ada nilai seni.
Berdasarkan
pengelompokan isi kurikulum tersebut, maka pengembangan isi kurikulum harus
disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: (a) mengandung bahan
kajian atau topik-topik yang dapat dipelajari peserta didik dalam proses
pembelajaran, (b) berorientasi pada standar kompetensi lulusan, standar
kompetensi nata pelajaran, dan kompetensi dasar yang telah ditetapakan.
Disamping
prinsip-prinsip tersebut, pengembangan kurikulum hendaknya juaga memperhaikan
aspek-aspek yang ada dalam isi kurikulum yaitu: teori, konsep, generalisasi,
prinsip, prosedur, fakta, istilah, contoh atau ilustrasi, definisi, preposisi.
3. komponen proses
Proses
pelaksanaan kurikulum harus menunjukkan adanya kegiatan pembelajaran, yaitu
upaya guru untuk membelajarkan murid, baik di sekolah melalui kegiatan tatap
muka, maupun diluar sekolah melalui kegiatan terstuktur dan mandiri. Dalam
konteks inilah, guru dituntut untuk menggunakan berbagai strategi pembelajaran,
metode mengajar, media pembelajaran, dan sumber-sumber belajar.
Pemilihan
strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan kurikulum, karakteristik
materi pelajaran, dan tingkat perkembangan peserta didik. Ada beberapa strategi
pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam menyampaikan isi kurikulum, yaitu:
(a) strategi ekspositori klasikal, yaitu guru lebih banyak menjelaskan materi
yang sebelumnya telah diolah sendiri, sementara siswa lebih banyak menerima
meteri yang telah jadi, (b) strategi pembelajaran heuristic (discovery dan
inquiry), (c) strategi pembelajaran kelompok kecil: kerja kelompok dan diskusi
kelompok, (d) strategi pembelajaran individual.
4. komponen evaluasi
Evaluasi
kurikulum merupakan usaha yang sulit dan kompleks, karena banyak aspek yang
harus di evaluasi, banyak orang yang terlibat, dan luasnya kurikulum yang harus
diperhatikan. Evaluasi kurikulum memerlukan ahli-ahli yang mengembangkannya
menjadi suatu disiplin ilmu. Evaliasi kurikulum juga erat hubungannya dengan
definisi kurikulum itu sendiri, apakah sebagai kumpulan mata pelajaran atau
meliputi semua kegiatan dan pengalaman anak didalam maupun di luar sekolah.
Berdasarkan definisi kurikulum yang digunakan akan dapat diketahui aspek-aspek
evaluasi kurikulum, dapat dilihat dari perspektif model evaluasi kurikulum.
G. Model Model Pengembangan Kurikulum
1. Kurikulum berbasis kompetensi KBK
Kurikulum
berbasis kompetensi Yaitu suatu konsep kurikulum yang menakankan pada
perkembangan dan penguasaan kompetensi bagi peserta didik melalui berbagai
kegiatan dan pengalaman sesuai dengan standart nasional pendidikan sehingga
hasilnya dapat dirasakan oleh pesrta didik, orang tua, dan masyarakata, baik
untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, memasuki dunia kerja maupun
sosialisasi dengan masyarakat
2. Kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP
KTSP
adalah.kurikulum oeperasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing
masing satuan pendidikan. Ktsp terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, dan silabus.
3. Kurikulum bermuatan lokal
Kurikulum
bermuatan local secara umum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pembelajaran yang disusun oleh satuan pendidikan sesuai
dengan keragaman potensi daerah untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Sedangkan secara
khusus kuerikulum bermuatan local adalah program pendidikan dalam bentuk mata
pelajaran yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam,
lingkungan social dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah yang wajib
dipelajari oleh peserta didik di daerah itu.
4. Kurikulum berorientasi kecakapan hidup
Kecakapan hidup merupakan
pengembangan diri untuk bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang, memiliki
kemampuan untuk berkomonnikasi dan berhubungan baik secara individu, kelompok
maupun melaluio system dalam menghadapi situasi apapun.
5. Evaluasi Kurikulum
1. Pengertian evaluasi kurikulum
Evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan
tahapan yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui ke efektifan kurikulum.
Sedangkan efaluasi kurikulum adalah suatu tindakan pengendalian, penjaminan dam
penetapan mutu kurikulum, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu
sebagai bentuk akuntabilitas pengembangan kurikulum dalam rangka menentukan
keevektifan kurikulum.
2. Tujuan dan fungsi evaluasi kurikulum
a. Tujuan
Tujuan evaluasi kurikulum adah untuk mengetahui
kefektifan dan ke efisiennan system kurikulum, baik yang menyangkut tentang
tujuan, isi materi, strategi maupun sisitem penilaiian itu sendiri. Selain itu
memiliki tujuan untuk memperoleh informasi secara menyeluruh mengenai
karakteristik peserta didik sehingga dapat diberi bimbngan secara baik serta
mengetahui tingkat pengetahuan keterampilan siakp dan nilai dengan adanya
evaluasi kurikulum.
b. Fungsi
Untuk perbaikan dan penyempurnaan kurikulum yang
diarahkan pada semua komponen, untuk memberikan informasi bagi pembuat
keputusan, untuk pertanggungjawaban, untuk menilai kelayakan program dalam
satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah di tetapakan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil melalui penjelasan
diatas bahwasanya satuan kurikulum merupakan program penggerak dalam bidang
pendidikan, dengan menumpu atas asas tujuan pendidikan yang bermutu.
Kebermutuan itu juga tergantung sejauhmana kita melaksanakan kurikulum itu
sendiri.
B. Saran
Kami hanyalah pelajar dari kelas 4 SMA, yang menjelma menjadi mahasiswa, kami sangat
mengharap jika ada suatu masukan bagi kami guna memperbaiki makalah ini, karena
dari diri kami sadar bahwa makalah ini masih memilki banyak kekuranngan.
DAFTAR PUSTAKA
Idi, Abdullah, pengembangan
Kurikulum Teori Dan praktik, Jogjakarta : Ar Ruzz Media. 2009
Arifin, Zainal, Konsep
Dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja Rosda karya, 2014
Suryosubroto, Tata
Laksana Kurikulum, Jakarta: PT rineka cipta, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar