Selasa, 27 Maret 2018

ADMNISTRASI KURIKULUM



MAKALAH
ADMNISTRASI KURIKULUM
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Administrasi Pendidikan”
Dosen Pengampu :  misnawi






Oleh Kelompok 1
Ach. Asrofi Ishak     (18201501040007)
Ach. Fawaid Arif      (1820150104000  )
Abu Kholiluddin A   (1820150104000  )
Ach. Hermansyah     (1820150104000  )


PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
2015-2016


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu dan amal. Dan berkat rahmat dan hidayah-Nya pula, penulis dapat menyelesaikan makalah  insyaAllah tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah dan terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah, menuju ke zaman dunia persada yang di dalamnya terdapat banyak gudang ilmu pengetahuan yang harus kita pelajari bersama
Seiring dengan terselesaikannya makalah ini, meskipun penulis melakukan pekerjaan ini dengan mengerahkan seluruh tenaga, kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Akhirnya, kritik, saran, dan masukan yang membangun sangat penulis butuhkan untuk dijadikan pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi. Semoga makalah  ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
                                                                                    Pamekasan, 25 Maret 2016


                                                                                    Penulis



DAFTAR ISI

Halaman Judul…….………………………………………………………………i
Kata pengantar……………………………………………………………………ii
Daftar Isi………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang……..…………………………………………..……..1
B.     Rumusan Masalah……..……………………………………………...1
C.     Tujuan Masalah………..…………………………………………...…1
BAB II LANDASAN TEORI
A.    Pengertian kurikulum …………………………..…………………….2
BAB III PEMBAHASAN
A.    Konsep Kurikulum ……..……………………………………………4
B.     Dimensi Kurikulum …………...……………………………………. 6
C.     Fungsi dan Peranan Kurikulum…..…………………………………..7
D.    Manajemen Kurikulum …………………………………………….. 8
E.     Tahapa tahapan pengembangan kurikulum ………………………… 8
F.      Komponen kurikulum ………………………………………………. 9
G.    Model pengembangan kurikulum ………………………………….. 11
BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan…………….…………………………………………….14
B.     Saran…………………….………………………………………...…14
DAFTAR PUSTAKA...……………………………………………………….. 11





BAB I
PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang Makalah
     Pendidikan merupakan usaha yang memang wajib dilakukan bagi seluruh manusia, dikatakan wajib karena ditinjau dari kebutuhan akan ilmu pengetahuan, pengembangan pendidikan, serta bisa belajar dari pengalaman untuk mengembangkan potensi yang memang harus kita tingkatkan melalui pendidikan yang sedang bergulir.
     Dalam sebuah pendidikan tentunya terdapat banyak kebijakan kebijakan yang memang harus dilakukan guna memaksimalkan dari tujuan pembelajaran, termasuk didalamnya yang berupa kurikulum atau yang lebih kita kenal dengan pedoman pembelajaran. Pembahasan makalah ini sangat membantu pengetahuan kita akan kebutuhan pendidikan terhadap kurikulum. 

B.     Rumusan Masalah
     Dalam pembahasan ini, penulis akan menguraikan semua yang menjadi inti dari pembuatan makalah ini. Diantaranya ialah sebagai berikut
1.      Apa pengertian kurikulum?
2.      Apa tujuan dan fungsi kurikulum?
3.      Apa saja model model pengembangan kurikulum?
4.      Apa yang dimaksdu dengan administrasi kurikulum?

C.    Tujuan Pembuatan Makalah
     Dalam pembuatan makalah ini, tentunya ada tujuan tertentu yang memang harus kita capai bersama sebagai kompetensi bagi kita semua. Tujuan penulis membuat makalah diantaranya ialah;
1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah administrasi pendidikan
2.      Sebagai bekal pengetahuan bagi mahasiswa
3.      Mahasiswa mengerti maksud dari pembahasan makalah ini

BAB II
LANDASAN TEORITIS

1.      Pengertian Kurikulum
Secara etimologi istilah kurikulum, berasal dari bahasa yunani yaitu curir yang artinya pelari dan curere yang berarti tempat lari. Sedangkan secara terminologi istilah kurikulum dalam pendidikan adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijasah. Pengertian diatas merupakan pengertian kurikulum secara tradisisonal.
Implikasi dari pengertian tersebut adalah (a) kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran. Mata pelajaran adalah kumpulan semua aspek kehidupan dan domain hasil belajar sesuai dengan standart kompetensi yang mengandung nilai-nilai positif untuk disampaikan (b) peserta didik harus mempelajari dan menguasai semua mata pelajaran (c) mata pelajaran tersebut hanya di pelajari di sekolah secara terpisah (d) tujuan akhir kurikulum adalah memperoleh ijasah.
Sedangkan Pengertian kurikulum secara modern adalah semua kegiatan dan pengalaman potensial materi yang telah di susun secara ilmiah yang terjadi didalam kelas atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan penddikan.
Implikasi pengertian kurikulum secara modern adalah pertama, kurikulum tidak hanya terdiri dari sejumlah mata pelajaran, akan tetapi juga meliputi perihal tentang pengalaman yang dapat mendongkrak potensi pesrta didik. Kedua, kegiatan pembelajaran tidak hanya terjadi dalam lingkup sekolah. Ketiga, guru sebagai pengembang kurikulum tentunya perlu pendekatan, serta sumber belajar secara bervareasi. Keempat, tujuan dari akhir kurikulum bukan untuk memperoleh ijazah, tetapi untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sedangkan pengertian kurikulum dalam perspektif yuris-formal, yaitu Menurut UU. Nomer 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengertian kurikulum ini lebih banyak berhubungan dengan fungsi dan kegiatan guru sebagai pengembang kurikulum disekolah
Implikasi dari pengertian ini mengacu pada:
a.       Kurikulum harus memilki rencana yang berkaitan dengan proses pengembangan peserta didik di semua jenjang
b.      Didalam kurikulum terdapat tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
Kurikulum harus ada hasil yang sesuai dengan tujuan pendidikan, baik berbentuk pengatahuan dan nilai nilai yang telah diterapkan dalam proses pembelajaran.





















BAB III
PEMBAHASAN

Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam melaksanakan pembelajaran pada semua jenjang pendidikan.
Tujuan dan pola kehidupan suatu Negara dalam kaca pendidikan banyak ditentukan oleh system kurikulum yang digunakannya, mulai dari kurikulum TK, sampai dengan kurikulum perguruan tinggi.
Kurikulum harus bersifat dinamis, artinya kurikulum selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat kecerdasan peserta didik, system nilai, serta kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang berjalan sesuai dengan pembelajaran yang berlaku.
Oleh karena itu, untuk mencapai semua aspek yang berkaitan dengan pembelajaran, kurikulum memilki konsep konsep yang menjadi rancangan untuk mengambangkan pembelajaran.

A.    Konsep Kurikulum
adapun konsep konsep kurikulum antara lain ialah:
1.      kurikulum ideal
kurikulum ideal yaitu kurikulum yang berisi suatu yang baik, yang diharapkan atau dicita-citakan sebagai mana dimuat dalam buku kurikulum.
2.      kurikulum nyata
kurikulum nyata Yaitu kegiatan-kegiatan nyata yang dilakukan dalam proses pembelajaran atau yang menjadi kenyataan dari kurikulum yang direncanakan. Kurukulum ini sekurang-kurangnya mendekati kurikiluk ideal meskipun tak mungkin sama dalam kenyataannya.
3.      kurikulum tersembunyi
kurikulum tersembunyi ialah segala sesuatu yang memengaruhi peserta didik secara positif ketika sedang mempelajari sesuatu.kurikulum tersembunyi ini sangat komplek, sulit diketahui dan dinilai.C. Wayne Gordon adalah tokoh pertama yang memperkenalkan istiolah kurikulum tersembunyi ini dengan pendapatnya bahwa sikap sebaiknya diajarkan dilingkungan pendidikan informal (keluarga)
4.      kurikulum dan pembelajaran
kurikulum dan pembelajaran adalah dua istilah yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain, seperti halnya dua sisi mata uang. Perbedaannya hanya terletak pada tingkatannya. Kurikulum menunjuk pada suatu program yang bersifat umum, untuk jangka lama, dan tak dapat dicapai dalam waktu seketika. Sedangkan pembelajaran bersifat realitas atau nyata, sifatnya khusus dan harus dicapai saat itu juga.

B.     Dimensi-Dimensi Kurikulum
Adapun dimensi dari kurikulum itu sendiri ialah
1.      kurikulum sebagai ide
Ide atau konsep kurikulum bersifat dinamis dalam arti akan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman, minat dan kebutuhan peserta didik, tuntutan masyarakat dan lain sebagainya. Gagasan tentang kurukulum hanya ada dalam pemikiran seseorang yang terlibat dalam proses pendidikan, baik secara langsung maupun tidak langsung seperti kepala dinas pendidikan, pengawas,guru,peserta didik,orang tua.ketika orang berpikirir tentang tujuan sekolah,materi yang harus di sampaikan kepada peserta didik,objek evaluasi,maka itulah dimensi kurikulum sebagai suatu idea tau kosepi.
2.      Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis
Demensi kurikulum sebagai rencana biasanya tertuang dalam suatu dokumen tertulis.dimensi ini banyak perhatian orang,karena wujutnya cepat terlih at mudah dibaca dan di analisis.dimensi kurikulum ini pada dasarnya merupakan realisasi dari demensi kurikulum sebagai ide. Aspek-aspek penting yang perlu dibahas antara lain: pengembangan tujuan dan kompetensi, struktur kurikulum kegiatan dan pengalaman belajar, organisasi kurikulum, manajemen kurikulum, hasil belajar dan system evaluasi.
3.      kurikulum sebagai suatu kegiatan
Kurikulum dalam dimensi ini merupakan kurikulum yang sesungguhnya terjadi dilapangan. Kurikulum harus dimaknai dalam satu kesatuan yang utuh. Jika suatu kegiatan tidak termasuk kurikulum berarti semua kegiatan di sekolah atau diluar sekolah tidak termasuk kurikulum. Dengan demikian, hsil belajar peserta didik bukan kurikulum, padahal apa yang diperoleh peserta didik di sekolah maupun di luar sekolah merupakan refleksi dari dimensi kurikulum sebagai rencana tertulis.
4.      kurikulum sebagai hasil belajar
Hasil belajar adalah kurikulum, tetapi kurikulum bukan hasil belajar. Pernyataan ini perlu dipahami sejak awal, karena banyak orang tau bahwa hasil belajar merupakan bagian dari kurikulum

C.    Fungsi Dan Peranan Kurikulum
Dilihat dari sisi pengembangan kurikulum (guru), kurikulum mempunyai fungsi sebagai berikut: (a) fungsi prefensif, yaitu mencegah kesalahan para pengembang kurikulum terutama dalam hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana kurikulum, (b) fungsi korektif, yaitu mrngkoreksi dan membetulkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pengembang kurikulum dalam melaksanakan kurikulum, (c) fungsi konstruktif, yaitu menberi arah yang jelas bagi para pelaksana dan pengembang kurikulum untuk membangun kurikulum yang lebih baik pada masa yang akan datang.
Dilihat dari peserta didik Alexander Inglis mengemukakan beberapa fungsi kurikulum, yaitu: (a) fungsi penyesuaia, yaitu membantu peserta didik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara menyeluruh, (b) fungsi pengintegrasian, yaitu membentuk pribadi-pribadi yang terintegrasi sehingga mampu bermasyarakat, (c) fungsi perbadaan, yaitu membantu memberikan pelayanan terhadap perbadaan-perbadaan individual dalam masyarakat, (d) fungsi persiapan, yaitu mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, (e) fungsi pemilihan, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta untuk memilih program pembelajaran yang sesuai minat dan bakatnya, (f) fungsi diagnostic, yaitu membantu peserta didik untuk memahami dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Fungsi kurikulum dapat juga ditintajau dalam berbagai perspektif, antara lain sebagai berikut:
a.       fungsi kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan
Fungsi kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu alat untuk membantuk manusia seutuhnya sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional, termasuk berbagai tingkatan tujuan pendidikan yang ada dibawahnya.
b.      fungsi kurikulum bagi kepala sekolah
fungsi kurikulum bagi kepala sekolah merupakan pedoman untuk mengatur dan membimbing kegiatan sehari-hari disekolah, baik kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler maupun kokurikuler.
c.       fungsi kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan
fungsi kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan adalah fungsi kesinambungan, yaitu sekolah pda tingkat yanglebih atas harus mengetahui dan memahami kurikulum sekolah yang diwahnya, sehingga dapat menyesuaikan kurikulum.
d.      fungsi kurikulum bagi guru
Guru merupakan ujung tombak pengembangan kurikulum sekaligus sebagi pelaksana kurikulum dilapangan dan guru juga sebagai faktor kunci dalam keberhasilan kurikulum.
e.       fungsi kurikulum bagi pengawas
Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dalam membimbing kegiatan guru di sekolah.
f.       fungsi kurikulum bagi masyarakat
Bagi masyarakat, kurikulum dapat memberikan pencerhan dan perluasan wawasan pengetahuan dalam berbagai bidang kehidupan.
g.      fungsi kurikulum bagi pemakai lulusan
Instalasi atau perusahaan manapun yang mempergunakan tenaga kerja lulusan suatu lembaga pendidikan tentu menginginkan tenaga kerja yang bermitu tinggi dan mampu berkompetisi agar dapat meningkatkan produkdivitasnya.

D.    Manajemen Kurikulum
manajemen kurikulum barasal bari dua kata yaitu “managemen” dan “kurikulum”. Kurikulum adalah semua kegiatan, pengalaman, dan segala sesuatu yang dapat memengaruhi perkembangan kepribadian anak, baik di sekolah maupun diluar sekolah atas tanggungjawab sekolah agar peserta didik dapat menguasai kompetensi yang telah ditentukan. Segangkan managemen adalah suatu proses nyata tentang perencanaan, pengoranisasian, penggerakan, pengendalian yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang sudah di tetapkan.
Kegiatan pengembangan kurikulum harus dilakukan berdasarkan ilmu manajemen karena pengembangan kurikulum menuntut adanya perencanaan sampai dengan pengawasan, bahkan termasuk monitoring dan evaluasi. Ilmu manajemen harus menjadi landasan pokok dalam studi pengembangan kurikulum. Didalam ilmu managemen dan kurikulum terdapat satu factor kunci yang sama dan harus ada yaitu orang (people). Artinya seindah apapun desain kurikulum pada akhirnya tingkat keberhasilan dan tidaknya kurikulum tersebut terletak ditangan sang guru.

E.     Tahap-Tahap Pengembangan Kurikulum
Ada empat tahap dalam pengembangan kurikulum, yaitu: (a) pengembangan kurikulum pada tingkat makro (nasional), (b) pengembangan kurikulum pada tingkat institusi (sekolah), (c) pengembangan kurikulum pada tingkat mata pelajaran atau bidang studi, (d) pengembangan kurikulum pada tingkat pembelajaran dikelas.
Dalam pelaksanaannya, pengembangan kurikulum harus menempuh tahap-tahap, diantaranya yaitu studi kelayakan dan analisis kebutuhan, perencanaan kurikulum (draft awal), pengembangan rencana operasional kurikulum, pelaksanaan uji coba terbatas kurikulum di lapangan, implementasi kurikulum, monitoring dan evaluasi kurikulum, perbaikan dan penyesuaiam.
Menurut Arich Lewy tahap-tahap pengembangan kerikulum meliputi hal-hal berikut ini:
1.      penentuan tujuan umum
2.      perencanaan
3.      uji coba dan revisi
4.      uji lapangan
5.      pelaksanaan kurikulum
6.      pengawasan kurikulum.

F.     Komponen Dan Organisasi Kurikulum
1.       Komponen Tujuan
dalam rangka dasar kurikulum, tujuan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis, karena akan mengarahkan dan memengaruhi komponen-komponen kurikulum lainnya. Untuk memahami komponen tujuan ini secara komprehensif, perlu diketahui terlebih dahulu hierarki tujuan pendidikan. Berdasarkan hierarki tujuan pendidikan tersebut, berarti tujuan pendidikan nasional merupakan tujuan yang menduduki posisi paling tinggi, sehingga menjadi “payung” bagi tujuan-tujuan dibawahnya.
            Dalam penyusunan suatu kurikulum, perumusan tujuan ditetapkan terlebih dahulu sebelum menetapkan komponen yang lainnya. Tujuan pendidikan suatu Negara tidak bisa dipisahkan dan merupakan penjabaran dari tujuan Negara atau falsafah Negara, karena pendidikan merupakan alat untuk mencapai tujuan Negara.
2.      komponen isi/materi
Isi/materi kurikulum pada hakikatnya adalah semua kegiatan dan pengalaman yang dikembangkan dan disusun dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Secara umum, isi kurikulum itu dapat di kelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: (a) logika, yaitu pengetahuan tentang benar-salah, berdasarkan prosedur keilmuan, (b) etika, yaitu pengetahuan tentang baik-buruk, nilai, dan moral, (c) estetika, yaitu pengetahuan tentang indah-jelek, yang ada nilai seni.
Berdasarkan pengelompokan isi kurikulum tersebut, maka pengembangan isi kurikulum harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: (a) mengandung bahan kajian atau topik-topik yang dapat dipelajari peserta didik dalam proses pembelajaran, (b) berorientasi pada standar kompetensi lulusan, standar kompetensi nata pelajaran, dan kompetensi dasar yang telah ditetapakan.
Disamping prinsip-prinsip tersebut, pengembangan kurikulum hendaknya juaga memperhaikan aspek-aspek yang ada dalam isi kurikulum yaitu: teori, konsep, generalisasi, prinsip, prosedur, fakta, istilah, contoh atau ilustrasi, definisi, preposisi.
3.      komponen proses
Proses pelaksanaan kurikulum harus menunjukkan adanya kegiatan pembelajaran, yaitu upaya guru untuk membelajarkan murid, baik di sekolah melalui kegiatan tatap muka, maupun diluar sekolah melalui kegiatan terstuktur dan mandiri. Dalam konteks inilah, guru dituntut untuk menggunakan berbagai strategi pembelajaran, metode mengajar, media pembelajaran, dan sumber-sumber belajar.
Pemilihan strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan kurikulum, karakteristik materi pelajaran, dan tingkat perkembangan peserta didik. Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam menyampaikan isi kurikulum, yaitu: (a) strategi ekspositori klasikal, yaitu guru lebih banyak menjelaskan materi yang sebelumnya telah diolah sendiri, sementara siswa lebih banyak menerima meteri yang telah jadi, (b) strategi pembelajaran heuristic (discovery dan inquiry), (c) strategi pembelajaran kelompok kecil: kerja kelompok dan diskusi kelompok, (d) strategi pembelajaran individual.
4.      komponen evaluasi
Evaluasi kurikulum merupakan usaha yang sulit dan kompleks, karena banyak aspek yang harus di evaluasi, banyak orang yang terlibat, dan luasnya kurikulum yang harus diperhatikan. Evaluasi kurikulum memerlukan ahli-ahli yang mengembangkannya menjadi suatu disiplin ilmu. Evaliasi kurikulum juga erat hubungannya dengan definisi kurikulum itu sendiri, apakah sebagai kumpulan mata pelajaran atau meliputi semua kegiatan dan pengalaman anak didalam maupun di luar sekolah. Berdasarkan definisi kurikulum yang digunakan akan dapat diketahui aspek-aspek evaluasi kurikulum, dapat dilihat dari perspektif model evaluasi kurikulum.

G.    Model Model Pengembangan Kurikulum
1.      Kurikulum berbasis kompetensi KBK
Kurikulum berbasis kompetensi Yaitu suatu konsep kurikulum yang menakankan pada perkembangan dan penguasaan kompetensi bagi peserta didik melalui berbagai kegiatan dan pengalaman sesuai dengan standart nasional pendidikan sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh pesrta didik, orang tua, dan masyarakata, baik untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, memasuki dunia kerja maupun sosialisasi dengan masyarakat
2.      Kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP
KTSP adalah.kurikulum oeperasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing masing satuan pendidikan. Ktsp terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
3.      Kurikulum bermuatan lokal
Kurikulum bermuatan local secara umum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pembelajaran yang disusun oleh satuan pendidikan sesuai dengan keragaman potensi daerah untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Sedangkan secara khusus kuerikulum bermuatan local adalah program pendidikan dalam bentuk mata pelajaran yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan social dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah yang wajib dipelajari oleh peserta didik di daerah itu.



4.      Kurikulum berorientasi kecakapan hidup
Kecakapan hidup merupakan pengembangan diri untuk bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang, memiliki kemampuan untuk berkomonnikasi dan berhubungan baik secara individu, kelompok maupun melaluio system dalam menghadapi situasi apapun.

5.      Evaluasi Kurikulum
1.      Pengertian evaluasi kurikulum
Evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahapan yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui ke efektifan kurikulum. Sedangkan efaluasi kurikulum adalah suatu tindakan pengendalian, penjaminan dam penetapan mutu kurikulum, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu sebagai bentuk akuntabilitas pengembangan kurikulum dalam rangka menentukan keevektifan kurikulum.
2.      Tujuan dan fungsi evaluasi kurikulum
a.       Tujuan
Tujuan evaluasi kurikulum adah untuk mengetahui kefektifan dan ke efisiennan system kurikulum, baik yang menyangkut tentang tujuan, isi materi, strategi maupun sisitem penilaiian itu sendiri. Selain itu memiliki tujuan untuk memperoleh informasi secara menyeluruh mengenai karakteristik peserta didik sehingga dapat diberi bimbngan secara baik serta mengetahui tingkat pengetahuan keterampilan siakp dan nilai dengan adanya evaluasi kurikulum.
b.      Fungsi
Untuk perbaikan dan penyempurnaan kurikulum yang diarahkan pada semua komponen, untuk memberikan informasi bagi pembuat keputusan, untuk pertanggungjawaban, untuk menilai kelayakan program dalam satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah di tetapakan.



BAB IV
PENUTUP


A.      Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil melalui penjelasan diatas bahwasanya satuan kurikulum merupakan program penggerak dalam bidang pendidikan, dengan menumpu atas asas tujuan pendidikan yang bermutu. Kebermutuan itu juga tergantung sejauhmana kita melaksanakan kurikulum itu sendiri.

B.       Saran
Kami hanyalah pelajar dari kelas 4 SMA,  yang menjelma menjadi mahasiswa, kami sangat mengharap jika ada suatu masukan bagi kami guna memperbaiki makalah ini, karena dari diri kami sadar bahwa makalah ini masih memilki banyak kekuranngan.


DAFTAR PUSTAKA

Idi, Abdullah, pengembangan Kurikulum Teori Dan praktik, Jogjakarta : Ar Ruzz Media. 2009
Arifin, Zainal, Konsep Dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja Rosda karya, 2014
Suryosubroto, Tata Laksana Kurikulum, Jakarta: PT rineka cipta, 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENDEKATAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK

PENDEKATAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Peserta Didik yang diampu Bapak Abdul Aziz,...